20 Agustus 2025 – Pemerintah Cina mengungkapkan keprihatinan terkait keamanan pada Chip H20 yang diproduksi oleh Nvidia. Kekhawatiran ini muncul setelah analisis menemukan potensi adanya akses tidak sah pada perangkat keras tersebut, yang sering disebut sebagai “back door.”
Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat dari Kementerian Sains dan Teknologi Cina, yang menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut implikasi keamanan dari chip tersebut. Chip H20 adalah salah satu inovasi terbaru dalam teknologi semikonduktor yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja komputasi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan.
Keberatan Cina muncul di tengah ketegangan yang semakin meningkat dalam hubungan dagang dan teknologi antara kedua negara. Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah berupaya mengurangi ketergantungan pada produk asing dan mendorong pengembangan teknologi domestik. Penelitian independen mengenai Chip H20 diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai risiko yang mungkin ditimbulkan.
Pihak Nvidia, dalam responsnya, menyatakan bahwa mereka sangat memperhatikan masalah keamanan dan selalu berkomitmen untuk mematuhi standar yang ditetapkan oleh berbagai negara. Perusahaan ini mengklaim bahwa teknologi mereka dirancang dengan mempertimbangkan keamanan serta perlindungan data pengguna.
Dalam konteks yang lebih luas, ketegangan antara Cina dan Amerika Serikat dalam sektor teknologi terus berkembang. Cina berusaha untuk memperkuat industri teknologi lokal, sementara Amerika Serikat menanggapi dengan kontrol yang lebih ketat terhadap ekspor teknologi ke negara tersebut. Penyelesaian isu ini diharapkan dapat menghindari dampak negatif lebih lanjut bagi hubungan antara kedua negara serta stabilitas pasar teknologi global.