Pembangunan Rumah Subsidi Ciptakan Peluang Kerja dan Kesejahteraan | Nasional

Pembangunan Rumah Subsidi Ciptakan Peluang Kerja dan Kesejahteraan

15 Agustus 2025 – Pembangunan rumah subsidi menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan buruh dan menciptakan lapangan kerja baru, menurut Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Program ini melibatkan berbagai sektor, dari industri bahan bangunan hingga jasa konstruksi, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Dalam keterangannya pada Jumat, Yassierli mengungkapkan bahwa target penyediaan rumah subsidi sebelumnya sebanyak 20 ribu unit kini direvisi menjadi 50 ribu unit hingga akhir 2025. Penambahan target ini disebabkan oleh tingginya minat pekerja terhadap program tersebut. Kementerian Ketenagakerjaan bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) serta Badan Pusat Statistik (BPS) telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menyediakan rumah subsidi bagi buruh dan pekerja.

Kerja sama ini resmi diwadahi melalui penandatanganan yang berkaitan dengan program pembiayaan rumah layak huni serta Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera. Yassierli meyakini, kolaborasi antar kementerian ini akan memperkuat kesejahteraan pekerja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan buruh. Maruarar juga menjelaskan bahwa peningkatan minat pekerja terkait program rumah subsidi sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menaikkan kuota rumah subsidi nasional dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit, dibarengi dengan beberapa insentif bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Maruarar menambahkan, program ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah backlog kepemilikan rumah dan memperbaiki kondisi hunian tidak layak. Ia mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, pembangunan 25 ribu rumah akan diluncurkan, dengan total 50 ribu unit yang ditargetkan selesai pada Desember 2025, yang mayoritas ditujukan bagi buruh dan pekerja.

Baca Juga  Efisiensi Devisa Melalui Penggunaan Biodiesel di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top