Syracusebroadband.org – Pemulihan kawasan Pondok Pesantren Darul Mukhlisin dan ruas jalan nasional di Aceh Tamiang pascabanjir terus berlanjut. Meski penerangan terbatas, upaya ini dilakukan pada malam hari untuk membuka akses vital yang tertutup oleh lumpur, kayu, dan material sisa banjir. Berdasarkan informasi dari Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI, kegiatan pembersihan dimulai pada Jumat (26/12) malam, antara pukul 19.00 hingga 23.30 WIB.
Dokumentasi udara menunjukkan alat berat dan tim yang berkoordinasi dalam pembersihan area terdampak. Sebagai bagian dari upaya pemulihan, fokus kerja termasuk membuka akses, pembersihan endapan lumpur, serta penataan material yang menjadi penghalang. Meskipun kondisi lapangan menuntut kewaspadaan tinggi, aktivitas berjalan lancar dan anggota tim bekerja secara terkoordinasi dengan pengaturan yang ketat.
Dengan pencahayaan yang terbatas, alat berat dioperasikan secara hati-hati dan dilengkapi pengamanan di titik-titik yang dianggap rawan. Pemulihan di kawasan pesantren menjadi prioritas agar kegiatan pendidikan dan ibadah dapat segera pulih. Koordinasi di antara berbagai unsur dan disiplin kerja di lapangan dipandang sebagai faktor kunci keberhasilan kegiatan ini.
Proses pemulihan ini bertujuan untuk memulihkan akses transportasi, keselamatan lingkungan, dan kelanjutan aktivitas sosial serta keagamaan. Pemerintah bersama stakeholders berkomitmen untuk melanjutkan pemulihan secara bertahap sesuai kebutuhan masyarakat terdampak. Diharapkan, segera jalan nasional dapat pulih sepenuhnya dan aktivitas di Pondok Pesantren Darul Mukhlisin kembali berjalan normal.