Syracusebroadband.org – Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah melaporkan perkembangan penyaluran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun, yang dilakukan hingga 9 Oktober 2025. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menyampaikan bahwa respon awal dari pihak perbankan sempat skeptis, namun kini ada bank yang meminta tambahan alokasi dana.
“Pada awalnya, saat ide penempatan Rp200 triliun muncul, perbankan menunjukkan keraguan. Namun, setelah proses dimulai, mereka malah meminta tambahan,” ungkap Febrio dalam acara Media Gathering APBN 2026. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa Bank Mandiri adalah bank yang paling cepat dalam penyaluran, dengan capaian 74% dari total alokasi Rp55 triliun yang diterima. Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga menunjukkan performa yang baik, telah menyalurkan 62% dari porsi yang sama.
Untuk bank lainnya, BNI mencatatkan penyaluran sebesar 50% dari jatah Rp55 triliun. Sementara itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menyalurkan sekitar 55% dari total dana yang diterima senilai Rp10 triliun. Penyaluran dana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung stabilitas ekonomi dan mempercepat pemulihan pasca-pandemi.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan likuiditas di sektor keuangan. Dengan respons positif dari Himbara, harapan tersebut semakin realistis untuk diwujudkan. Penyaluran dana ini adalah langkah penting bagi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.