Syracusebroadband.org – Syaikhona Muhammad Kholil, ulama kharismatik asal Madura, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2025 bersama sembilan tokoh lainnya. Penganugerahan yang digelar pada 10 November 2025 itu berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Lahir pada 27 Januari 1820 di Desa Kemayoran, Kecamatan Kota, Bangkalan, Jawa Timur, Syaikhona Muhammad Kholil, atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil, merupakan putra dari KH Abdul Lathif. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang keagamaan, terutama ilmu Fiqh dan Nahwu. Keluarganya mendidiknya dengan ketat, dan pada usia muda, Mbah Kholil sudah mampu menghafal Nazham Alfiyah Ibnu Malik.
Pendidikan Mbah Kholil dimulai dengan belajar di berbagai pesantren di Jawa Timur, termasuk Pondok Pesantren Langitan dan Pondok Pesantren Cangaan. Kebangkitan semangat belajarnya membawanya ke pesantren-pesantren lain, di mana ia belajar dari banyak guru, termasuk Kiai Nur Hasan di Sidogiri. Tanpa menyampaikan niatnya kepada orangtuanya, Mbah Kholil pun bermimpi untuk menuntut ilmu ke Makkah.
Dalam upaya mencapai tujuannya, Mbah Kholil berangkat ke Banyuwangi dan meneruskan pendidikannya sekaligus bekerja sebagai pemetik kelapa untuk membiayai dirinya sendiri. Ia mendapatkan upah sebesar 2,5 sen untuk setiap pohon kelapa yang dipetiknya. Dedikasi dan semangatnya yang tinggi dalam menuntut ilmu menjadi pencetus kontribusinya yang besar dalam dunia pendidikan dan agama di Indonesia.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini mengakui peran penting Mbah Kholil dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai sosok teladan bagi generasi selanjutnya.