Syracusebroadband.org – Israel baru saja memperoleh sebuah peti jenazah dari Palang Merah, yang diduga berisi tubuh salah satu sandera yang tewas di Gaza. Penyerahan ini dilakukan setelah sedikitnya 16 dari 28 jenazah sandera Israel dan warga asing yang ditahan oleh Hamas, berhasil dikembalikan sebelum dimulainya gencatan senjata dua minggu lalu.
Pernyataan resmi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa peti jenazah tersebut telah dibawa ke Israel untuk dilakukan pemeriksaan forensik guna memastikan identitas korban. Pengangkutan dilakukan setelah pemerintah Israel memberikan izin kepada seorang anggota Hamas untuk masuk ke wilayah Gaza, di mana IDF mengontrol operasi pencarian.
Meskipun Hamas telah mengembalikan sebagian jenazah, Israel menuduh kelompok tersebut melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah dimediasi oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Mesir. Hamas berdalih masih berkomitmen untuk memenuhi kesepakatan, namun memerlukan bantuan untuk menemukan jenazah yang masih terkurung di reruntuhan akibat konflik yang berkepanjangan.
Juru bicara pemerintah Israel, Shosh Bedrosian, mengungkapkan bahwa tim teknis dari Mesir dan anggota Hamas akan membantu dalam proses pencarian, dengan peralatan berat yang disediakan untuk mempercepat pencarian. Operasi sebelumnya melibatkan penggunaan ekskavator dan truk untuk menilik bawah tanah.
Sementara itu, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang mendesak pemerintah untuk menunda tahap kedua rencana perdamaian Gaza hingga semua jenazah dikembalikan. Mereka beralasan bahwa tanpa pengembalian penuh, tidak seharusnya ada langkah lanjutan dari kesepakatan yang ada.
Hampir semua sandera yang tewas di Gaza diambil dari serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kerugian besar di pihak Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan militer yang membawa konsekuensi tragis di Gaza.