Syracusebroadband.org – Dua proposal riset dari pelajar madrasah di Kabupaten Aceh Besar berhasil mencapai babak final dalam Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Riset 2025, setelah bersaing dengan lebih dari 9.000 proposal dari seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa madrasah dapat bersaing di tingkat nasional dengan ide-ide kreatif yang berakar pada nilai-nilai keislaman.
Kepala Kementerian Agama Aceh Besar, Saifuddin, menyatakan, pencapaian ini merupakan bukti nyata bahwa madrasah memiliki potensi dalam riset yang relevan dan kontekstual. Proposal pertama ditulis oleh Andis Febrina dari MAN 3 Aceh Besar, dengan judul “Ekoteologi dan Maqashid al-Syari’ah: Studi Kasus Gerakan Mpu Uteun dalam Konservasi Hutan di Aceh.” Proposal kedua ditulis oleh Afra Althafunnaja, Syahira Aleta Rasha, dan Maryam Thahara Meutuah dari Dayah Insan Qurani, berjudul “Akulturasi Kuliner Halal Etnis Tionghoa di Banda Aceh.”
Kedua tim ini akan mewakili Provinsi Aceh dalam grand final yang akan dilaksanakan di Hotel Grand El Hajj, Banten, pada 11 November 2025. Saifuddin menambahkan bahwa kedua penelitian tersebut termasuk dalam tema Integrasi Keislaman dan Keilmuan, yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan keilmuan modern, terutama dalam pelestarian lingkungan serta kearifan budaya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi para siswa dan guru pembimbing, serta dukungan keluarga besar madrasah. Saifuddin berharap prestasi ini dapat memotivasi siswa madrasah lainnya untuk terus berinovasi dalam bidang riset dan menjadikan dunia penelitian sebagai bagian penting dari pendidikan mereka. OMI Riset diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI dengan tujuan untuk menumbuhkan budaya riset di kalangan pelajar madrasah.