Jakarta, 18 Juni 2025 – Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kembali menjadi perhatian publik dengan dimulainya fase kedua pembangunan yang berlangsung dari tahun 2025 hingga 2029. Dalam diskusi IKN Nusantara yang baru digelar, pemerintah mengungkapkan alokasi dana mencapai Rp 48,8 hingga Rp 49 triliun untuk menyelesaikan sejumlah infrastruktur utama dan memperluas fasilitas publik di kawasan tersebut.
Dalam acara diskusi yang dihadiri oleh pejabat kementerian dan ahli pembangunan kota, Direktur Jenderal Infrastruktur Kementerian PUPR, Irfan Hartono, menyampaikan bahwa anggaran ini akan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur strategis, seperti jalan utama, sistem transportasi umum terintegrasi, fasilitas pendidikan, serta pelayanan kesehatan modern.
“Dana tersebut akan memastikan kelanjutan pembangunan berjalan lancur. Kami menargetkan pada akhir 2029 sebagian besar fasilitas utama sudah bisa dinikmati oleh warga dan investor yang berminat tinggal atau berbisnis di IKN,” ujar Irfan.
Menanggapi alokasi dana besar ini, pengamat tata kota dari Universitas Indonesia, Dr. Adinda Pertiwi menyatakan optimistis namun juga memberikan catatan penting. “Penggunaan dana harus transparan dan diawasi ketat agar tujuan utama proyek, yakni pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi, benar-benar tercapai,” jelasnya.
Pemerintah juga berharap fase kedua pembangunan ini mampu menarik lebih banyak investor, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dan berbagai wilayah di Indonesia.