Syracusebroadband.org – Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan untuk memperketat standar istithaah kesehatan jamaah haji demi kesuksesan penyelenggaraan Haji 2026. Kesepakatan ini dicapai dalam kunjungan resmi Menteri Haji dan Umrah Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf, ke Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada 20 Oktober 2023.
Pertemuan yang berlangsung di Riyadh ini melibatkan Tawfiq F. Al-Rabiah, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, yang memberikan sambutan positif atas pembentukan Kementerian Haji dan Umrah Indonesia. Ia menilai langkah ini sebagai kemajuan dalam tata kelola penyelenggaraan haji di Indonesia. Al-Rabiah berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas ibadah haji dan umrah bagi para jamaah.
Kedua menteri sepakat untuk memastikan bahwa pelaksanaan Haji 2026 akan berlangsung lebih aman dan sehat. Mereka akan fokus pada penguatan penerapan standar istithaah kesehatan yang lebih ketat, serta persiapan operasional yang lebih baik. Untuk itu, mereka setuju membentuk Joint Operation Group sebagai pusat koordinasi pemantauan semua aspek operasional haji.
Dalam diskusinya, ada pembahasan terkait penempatan jamaah di zona tertentu, serta penegasan mengenai pentingnya kriteria kesehatan bagi jamaah. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa akan ada pemeriksaan acak di berbagai lokasi selama pelaksanaan ibadah haji, dan jamaah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan ditolak.
Di samping itu, isu mengenai penyembelihan dam di Arab Saudi juga disorot, dengan penegasan bahwa hanya lembaga resmi yang dapat melaksanakan proses tersebut. Dengan penutupan pertemuan yang menekankan pentingnya tata kelola haji yang profesional, kedua pihak berkomitmen untuk melakukan kolaborasi demi memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji.