24 Juni 2025 – Kasus investasi bodong digital tercatat meningkat drastis sepanjang tahun ini. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengonfirmasi adanya lonjakan laporan dari masyarakat terkait investasi ilegal berbasis aplikasi dan platform digital yang menawarkan keuntungan besar secara instan.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rachmat Hidayat, modus operandi yang digunakan oleh para pelaku semakin beragam dan canggih. Ia menambahkan, masyarakat umumnya tergiur karena janji keuntungan tinggi tanpa perlu repot berusaha.
“Kami menerima banyak laporan dalam tiga bulan terakhir terkait penipuan investasi daring. Modusnya menawarkan keuntungan tidak wajar hingga puluhan persen per bulan, jelas ini adalah indikasi kuat penipuan,” ungkap Kombes Rachmat dalam konferensi pers hari ini.
Polri juga menegaskan perlunya edukasi digital kepada masyarakat untuk memahami ciri-ciri investasi ilegal agar tidak mudah tertipu. Salah satu ciri paling umum adalah tawaran keuntungan tinggi dalam waktu singkat tanpa risiko jelas.
Sementara itu, sejumlah pengamat keuangan digital mengingatkan masyarakat untuk melakukan pengecekan latar belakang dan izin legalitas sebelum berinvestasi. “Masyarakat harus lebih kritis, jangan mudah percaya janji manis,” ujar Arif Nugroho, pengamat keuangan digital dari Universitas Indonesia.
Pihak kepolisian terus berupaya memonitor dan memberantas kasus investasi bodong digital demi melindungi masyarakat dari kerugian besar.
![[original_title]](https://syracusebroadband.org/wp-content/uploads/2025/08/IMG_1761.jpeg "\"Transaksi Gim Indonesia Capai Rp273,12 Miliar di Jerman\" | syracusebroadband.org")
