18 Juni 2025 – Aksi damai buruh tolak RUU Ketenagakerjaan kembali mewarnai suasana di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja berkumpul sejak pagi hari, menuntut agar beberapa pasal dalam rancangan undang-undang tersebut segera direvisi. Mereka menilai sejumlah pasal justru berpotensi mengurangi perlindungan terhadap hak-hak pekerja di Indonesia.
Dalam aksi damai buruh tolak RUU Ketenagakerjaan ini, para peserta membawa spanduk dan poster berisi pesan solidaritas dan penolakan atas pasal-pasal kontroversial. Koordinator aksi, Dedi Pratama, menyampaikan, “Kami datang ke sini secara damai untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah dan DPR. Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan hak-hak pekerja, bukan justru mengurangi perlindungan yang sudah ada.”
Unjuk rasa berjalan tertib dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Meski diguyur hujan ringan, para buruh tetap bersemangat menyuarakan tuntutannya. Mereka juga mengingatkan bahwa aksi damai buruh tolak RUU Ketenagakerjaan ini akan terus digelar hingga ada kepastian perubahan dalam rancangan undang-undang tersebut.
Beberapa perwakilan buruh akhirnya diterima masuk ke Gedung DPR/MPR untuk berdialog langsung dengan anggota dewan. Proses dialog berlangsung terbuka dan mendapat sorotan dari berbagai kalangan, termasuk para pengamat ketenagakerjaan.
Aksi damai buruh tolak RUU Ketenagakerjaan diharapkan dapat menjadi momen penting agar pemerintah dan DPR lebih peka terhadap kebutuhan serta hak-hak pekerja. Hingga berita ini diturunkan, aksi berjalan kondusif tanpa insiden yang berarti.