Syracusebroadband.org – Fenomena unik terjadi di Pandeglang, Banten, pada Kamis, 18 Desember, ketika langit berubah warna menjadi merah darah. Peristiwa ini menarik perhatian publik dan menjadi viral di media sosial, memicu rasa penasaran maupun kekhawatiran di kalangan masyarakat yang menyaksikannya.
Fenomena ini dikenal sebagai Rayleigh scattering, yaitu pembiasan cahaya matahari saat berada pada posisi rendah, seperti saat terbenam. Saat cahaya matahari melewati atmosfer, cahaya tersebut berinteraksi dengan partikel-partikel seperti molekul nitrogen dan oksigen. Di posisi yang dekat dengan horizon, cahaya matahari harus melewati jarak yang lebih panjang dalam atmosfer sebelum mencapai mata kita, sehingga menyebabkan perubahan warna.
Ketika proses ini berlangsung, cahaya dengan gelombang pendek (biru dan hijau) terhamburkan ke segala arah. Hanya cahaya dengan gelombang panjang, seperti merah dan jingga, yang sampai ke mata kita, memberi kesan langit berwarna merah atau jingga saat senja. Penambahan partikel seperti debu dan aerosol di atmosfer dapat mempertegas efek ini, sehingga langit tampak lebih merah, seperti yang terjadi di Pandeglang.
Fenomena Rayleigh scattering telah terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir dengan penampakan langit merah darah tersebut, karena ini merupakan fenomena alamiah yang memiliki penjelasan ilmiah dan bukan pertanda buruk.