30 Juni 2025 – Microsoft secara resmi mengumumkan penundaan produksi massal chip AI generasi berikutnya yang diberi nama Maia atau dikenal juga dengan kode “Braga”. Keputusan ini diambil akibat perubahan desain mendasar serta kendala internal berupa keterbatasan staf dan tingginya tingkat turnover karyawan.
Awalnya, chip AI generasi berikutnya dari Microsoft dijadwalkan mulai diproduksi secara massal pada 2025. Namun, dengan berbagai tantangan teknis dan sumber daya manusia yang dihadapi, produksi tersebut kini mundur ke 2026. Penundaan ini diperkirakan berdampak signifikan pada daya saing Microsoft dalam pasar kecerdasan buatan (AI), yang kini didominasi oleh Nvidia.
Menurut beberapa pengamat industri, desain ulang chip AI generasi berikutnya milik Microsoft menunjukkan adanya tantangan teknis serius yang sulit segera teratasi. Selain itu, keterbatasan staf yang kompeten di bidang desain chip AI juga memperburuk situasi. Belum lagi, tingkat turnover karyawan yang tinggi menyebabkan hilangnya tenaga ahli penting yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu.
Chip AI generasi berikutnya dari Microsoft tersebut awalnya diharapkan mampu bersaing langsung dengan chip terbaru Nvidia, Blackwell. Namun, melihat kondisi saat ini, analis teknologi memperkirakan bahwa chip Maia akan sulit menyamai performa Nvidia Blackwell.
Penundaan produksi massal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Microsoft untuk mempertahankan posisinya di industri teknologi AI yang kompetitif. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi lebih lanjut dari pihak Microsoft mengenai dampak jangka panjang dari keputusan tersebut terhadap strategi bisnis mereka di sektor AI.
