Syracusebroadband.org – Cadangan energi menjadi elemen kunci dalam mencapai ketahanan energi nasional Indonesia, pernyataan ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satya Hangga Yudha Widya Putra dalam rapat dengan Dewan Energi Nasional (DEN) di Jakarta, Rabu. Menurutnya, pemerintah memprioritaskan ketahanan energi jangka panjang yang didukung oleh kerangka hukum yang solid dan koordinasi lintas sektoral.
Hangga menegaskan bahwa ada tiga jenis cadangan energi yang perlu dikuatkan sesuai dengan mandat DEN: cadangan operasional (CO), cadangan penyangga energi (CPE), dan cadangan strategis (CS). Cadangan operasional yang berada di bawah tanggung jawab penyedia energi seperti PT Pertamina, harus menjamin pasokan harian. CPE berfungsi sebagai cadangan dalam situasi krisis, sementara CS adalah sumber daya energi jangka panjang yang telah teridentifikasi.
Saat ini, upaya pemerintah berfokus pada penguatan cadangan BBM dan LPG, di mana stok saat ini hanya mencukupi untuk 18-21 hari. Hangga menekankan perlunya memperpanjang stok sehingga dapat mencapai ketahanan serupa dengan negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Jepang, yang mampu bertahan lebih dari lima bulan.
Hangga juga menyoroti bahwa langkah konkret untuk memperbaiki situasi ini termasuk pengembangan fasilitas penyimpanan, seperti yang direncanakan di Pulau Nipa, Kepulauan Riau. Dia menyatakan bahwa pengadaan stok harus selaras dengan program dedieselisasi dan menjaga harga terjangkau, terutama untuk masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kesuksesan tersebut memerlukan kolaborasi lintas kementerian di bawah naungan DEN untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan energi nasional ke depan.