Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat angka 5,12 persen year-on-year (yoy) pada triwulan kedua tahun 2025. Penjelasan ini disampaikan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Selasa.
Edy menjelaskan lebih lanjut bahwa produk domestik bruto (PDB) untuk triwulan kedua 2025, berdasarkan harga berlaku, mencapai Rp5.947 triliun. Sementara itu, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan tercatat mencapai Rp3.396,3 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kinerja ekonomi nasional, meskipun masih terdapat tantangan yang harus dihadapi.
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh berbagai sektor, termasuk konsumsi rumah tangga dan investasi yang mengalami peningkatan. Pemerintah dan berbagai lembaga terkait diharapkan dapat mempertahankan momentum ini, terutama di tengah dinamika global yang dapat memengaruhi ekonomi domestik.
Kondisi ini menjadi penting untuk diwaspadai, mengingat konteks global yang terus berubah. Faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas serta dinamika perdagangan internasional bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi.
Melihat tren ini, harapan untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan akan semakin mendesak. Di masa mendatang, kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.