Ribuan Dokumen Epstein Dirilis, DPR AS Terpecah soal Transparansi

Walau jumlah dokumen sangat besar, Partai Demokrat menilai banyak dari informasi tersebut sudah pernah dipublikasikan sebelumnya. Mereka juga mengungkapkan bahwa tidak ada data baru yang dinantikan publik, termasuk daftar klien Epstein. James Comer, ketua Komite dari Partai Republik, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk memberi keterbukaan. Namun, posisi Demokrat menyatakan bahwa upaya tersebut hanya merupakan manuver politik.

Anggota DPR, Thomas Massie dari Partai Republik bersama Ro Khanna dari Partai Demokrat, berusaha mendorong resolusi bipartisan untuk memaksa Departemen Kehakiman membuka seluruh dokumen tanpa sensor. Mereka memperoleh dukungan dari korban yang meminta transparansi penuh, dengan Massie menekankan bahwa “korupsi tidak bisa diberantas jika kebenaran disembunyikan.” Namun, upaya ini mendapatkan tantangan dari pimpinan Partai Republik, termasuk Ketua DPR, Mike Johnson, yang memperingatkan potensi risiko terhadap privasi korban.

Sementara itu, dalam pertemuan tertutup antara pimpinan DPR dan enam korban Epstein, suasana sangat emosional, dengan beberapa anggota keluar ruangan dalam keadaan terharu. Beberapa anggota Partai Republik yang awalnya ragu kini menunjukkan dukungan terhadap resolusi Massie. Meski demikian, perdebatan masih berlangsung mengenai apakah rilis dokumen akan membawa keadilan untuk korban atau justru meningkatkan ketegangan politik di Capitol Hill. Kasus Epstein tetap menjadi tantangan besar bagi Kongres dalam komitmennya terhadap transparansi.