Syracusebroadband.org – Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain kunci di pasar emas global, bersaing dengan negara-negara besar seperti China dan India. Hal ini diungkapkan oleh Shaokai Fan, Head of Asia Pacific (ex-China) dan Global Head of Central Banks di World Gold Council (WGC), dalam sebuah taklimat media di Jakarta. Menurutnya, hasil survei yang melibatkan 2.000 responden menunjukkan bahwa sekitar 60-70 persen dari mereka mengandalkan emas sebagai bentuk simpanan.
Rata-rata proporsi investasi emas dalam portofolio responden berkisar antara 1-10 persen. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menganggap emas sebagai bagian penting dari strategi keuangan. Mayoritas responden berinvestasi dalam emas untuk tiga tujuan utama: dana darurat, persiapan pensiun, dan warisan untuk anak-anak. “Masyarakat Indonesia berfokus pada keamanan dan keselamatan ketika mereka berinvestasi,” kata Shaokai.
Tren literasi emas di Indonesia menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan negara lain, terutama negara Barat. Responden di Indonesia mengaku mengetahui cara mengakses dan membeli emas. Optimisme terhadap investasi emas di masa mendatang juga terpantau tinggi; 85 persen dari responden yang pernah membeli emas berencana untuk membelinya kembali dalam satu tahun ke depan.
Dari responden yang belum pernah membeli emas, 26 persen menunjukkan minat untuk membeli dalam tahun yang sama, sementara 62 persen lainnya berencana untuk membeli di kemudian hari. “Secara keseluruhan, 88 persen responden memiliki rencana untuk berinvestasi emas di masa depan, yang menunjukkan potensi pasar yang besar,” tambahnya. WGC meyakini bahwa prospek pasar emas di Indonesia sangat cerah dan siap untuk berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang.