Syracusebroadband.org – Vacharaesorn Vivacharawongse, anak kedua Raja Thailand yang diasingkan ke Amerika Serikat, baru-baru ini menarik perhatian setelah mengunggah foto penahbisannya sebagai biksu Buddha di Bangkok pada Mei lalu. Upacara tersebut berlangsung pada Hari Waisak, yang merupakan perayaan penting dalam ajaran Buddha, dan dihadiri oleh banyak orang. Ini menandai langkah signifikan dalam kehidupannya dan mengindikasikan kemungkinan dukungan dari kalangan kerajaan, yang berpotensi memengaruhi dinamika suksesi kerajaan Thailand yang saat ini tidak menentu.
Vacharaesorn, yang akrab dipanggil Than Oun, lahir pada tahun 1981. Ia adalah putra Raja Maha Vajiralongkorn, atau Rama X, dan mantan istrinya, Sujarinee Vivacharawongse. Pada tahun 1996, ia beserta ibu dan tiga saudara laki-lakinya diasingkan dari Thailand. Meski tumbuh sebagai warga negara asing di luar negeri, ia tetap menjalin hubungan dengan komunitas Thailand yang menghasilkan kepulangannya yang mengejutkan pada tahun 2023.
Kembalinya Vacharaesorn ke Thailand menimbulkan spekulasi tentang niatnya untuk mengambil peran lebih dalam di lingkungan kerajaan. Penahbisannya sebagai biksu mungkin tidak hanya menjadi aksi pribadi, tetapi juga langkah strategis untuk merebut kembali dukungan dari ayahnya, yang saat ini memegang tampuk kekuasaan di negara tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini memicu diskusi terkait siapa yang akan menjadi penerus tahta di Thailand, ketika dinamika politik dan sosial negara itu tetap kompleks dan tidak pasti.
Dengan jumlah penggemar serta dukungan yang berkembang, langkah Vacharaesorn bisa menandakan upaya untuk memperkuat pengaruh dan hubungan keluarganya dengan kerajaan, dalam waktu yang mungkin akan menjadi penting bagi masa depan monarki Thailand.