Syracusebroadband.org – Pemerintah Indonesia terus memprioritaskan penyelesaian sertifikasi tanah bagi transmigrasi dengan target 13 ribu bidang tanah diselesaikan pada tahun ini. Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan bahwa dari total 129 ribu bidang tanah yang harus disertifikasi, sebanyak 6.600 bidang telah berhasil diselesaikan. Proses ini merupakan bagian dari upaya mengatasi persoalan yang sering kali tertunda selama dua hingga tiga dekade.
Iftitah menyampaikan hal ini setelah acara open house di Jakarta pada hari Minggu. Salah satu area yang jadi fokus adalah Rempang, Kota Batam, yang dijadikan proyek percontohan transmigrasi terintegrasi. Proyek ini sejalan dengan pembangunan Rempang Eco City sebagai bagian dari inisiatif strategis nasional. Para transmigran yang terpengaruh oleh proyek tersebut kini akan mendapatkan sertifikat tanah secara langsung, tanpa harus menunggu bertahun-tahun seperti sebelumnya.
“Presiden sudah memberikan arahan. Di sana, transmigran langsung pegang sertifikat. Itu yang kami sebut paling beruntung,” kata Iftitah. Rempang Eco City dirancang untuk menarik investasi besar dengan rencana pembangunan pabrik kaca berbasis sumber daya lokal.
Meskipun percepatan dalam sertifikasi dan pembangunan menjadi prioritas, Iftitah menegaskan pentingnya mematuhi regulasi yang berlaku. Sebagai kementerian baru, mereka dituntut untuk mematuhi aturan sebelum bisa mengalokasikan anggaran dan memulai proyek.
Diharapkan, dengan adanya program ini, tidak hanya industrialisasi yang didorong, tetapi juga penyediaan hunian layak bagi masyarakat yang terdampak. Penekanan besar juga diberikan pada pentingnya proses yang transparan dan akuntabel demi kepercayaan publik.