Syracusebroadband.org – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyoroti pentingnya Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) untuk proaktif dalam memberikan rekomendasi mengenai sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Yassierli menekankan agar DK3N langsung memberikan gambaran nyata tentang praktik K3 di lapangan.
Yassierli mengungkapkan bahwa salah satu langkah strategis untuk reformasi K3 adalah dengan melakukan penyusunan dan pembaruan regulasi, termasuk revisi Undang-Undang No. 1 Tahun 1970. Ini akan dibarengi dengan penguatan profesionalisme bagi Pengawas Ketenagakerjaan serta Penguji K3. Selain itu, ia menyatakan perlunya memperkuat peran serta masyarakat, asosiasi profesi, dan lembaga terkait dalam meningkatkan kesadaran K3.
Dalam konteks ini, Yassierli juga mengarah pada persiapan sertifikasi ahli K3 yang akan dikelola oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Lebih jauh, Menaker menjelaskan tentang ajang Safe Work Indonesia 2025 yang berlangsung dari 24 hingga 26 September di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Acara ini menyajikan berbagai solusi dan teknologi terbaru di bidang K3.
Ferdian Lo, Project Director Safe Work Indonesia 2025, menyatakan bahwa acara ini bertujuan tidak hanya untuk mengenalkan produk terbaru, tetapi juga sebagai platform bagi para pelaku industri dan akademisi untuk saling bertukar pikiran. Sementara itu, Sofianto Widjaja, Managing Director PT Mustika Pelita Media, menambahkan bahwa acara tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan budaya K3 di Indonesia, demi keselamatan dan kesehatan pekerja.