Syracusebroadband.org – Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, menilai kembalinya Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih tim nasional Indonesia setelah kepergian Patrick Kluivert tidak akan menjadi solusi yang tepat. Akmal menekankan bahwa saat ini, dukungan publik terhadap STY yang pernah melatih timnas selama lima tahun justru bisa menambah masalah ketimbang menyelesaikannya.
Dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Pendekar Goozone Mini Soccer, Jakarta Selatan, pada Selasa, Akmal menyatakan, “Saya berpandangan berbeda mengenai kembalinya STY. Dengan situasi saat ini, terlalu banyak tekanan dari penggemar untuk mendukung STY, saya pikir ini bukan solusi yang tepat.” Ia menambahkan bahwa jika kembalinya STY tidak berhasil, reputasinya yang sebelumnya baik di Indonesia bisa tercoreng.
Berbicara mengenai kinerja timnas di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, Akmal menganggap bahwa Indonesia tidak sepenuhnya gagal. Ia menjelaskan pencapaian tim saat ini merupakan yang terbaik, dengan berhasil mencapai putaran keempat, meskipun peluang untuk lolos ke Piala Dunia hanya 5 persen. “Kita harus realistis dan tidak berharap terlalu tinggi,” ujarnya.
Terkait kriteria pelatih baru, Akmal menekankan pentingnya memilih pelatih bukan karena nama besarnya, tetapi yang memiliki keberuntungan, atau “hoki,” untuk membawa Indonesia berprestasi. Ia juga menekankan bahwa pelatih tersebut harus tinggal di Indonesia untuk memahami budaya dan perkembangan pemain.
Hingga saat ini, PSSI belum memberikan berita mengenai pengumuman pelatih baru timnas. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, telah memastikan bahwa pengumuman tersebut akan dilakukan sebelum FIFA Match Day pada Maret 2026.