Syracusebroadband.org – Jaksa Agung ST Burhanuddin mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab banjir dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Tim Tenaga Ahli Jaksa Agung sekaligus Juru Bicara Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Barita Simanjuntak pada konferensi pers di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Barita menjelaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menghadapi situasi bencana ini. “Jaksa Agung telah menekankan bahwa negara akan menjalankan fungsi hukumnya terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan bencana tersebut,” jelas Barita. Ia juga menegaskan pentingnya tindakan cepat dalam investigasi yang dilakukan oleh Satgas PKH.
Sementara itu, Satgas PKH telah melakukan tahap awal investigasi dan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mendalami peristiwa bencana yang merugikan masyarakat di ketiga provinsi tersebut. Barita menyoroti kelebihan Satgas PKH yang memungkinkan koordinasi yang cepat dan efektif dalam menangani situasi darurat.
Dari laporan terbaru, jumlah korban akibat bencana di Sumatera telah mencapai 961 orang meninggal dunia, dengan 293 orang dinyatakan hilang. Penyelidikan yang dilakukan diharapkan dapat mengidentifikasi faktor penyebab serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Melalui langkah ini, diharapkan bahwa langkah hukum dapat diterapkan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas konsekuensi lingkungan yang mengakibatkan bencana. Ke depannya, pemerintah berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat dan memperbaiki sistem penanggulangan bencana nasional.