Syracusebroadband.org – Wisata alam di Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah membawa perubahan signifikan bagi kehidupan penduduk setempat. Sebelumnya, akses air bersih dan listrik sulit dijangkau, namun kini setelah berkembang menjadi tempat wisata, infrastruktur tersebut semakin membaik.
Fardi, seorang penduduk setempat berusia 40 tahun, kini mengoperasikan perahu motor untuk mengantar wisatawan menyusuri Sungai Pute menuju Kampung Berua. Setiap pagi, ia berangkat dari Kampung Massaloeng dengan perahu yang sudah dipersiapkan dengan baik. Dalam satu perjalanan, Fardi bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp60 ribu, meskipun usaha ini bukan sumber utama pendapatannya yang berasal dari bertani dan menangkap ikan di malam hari.
Perubahan ini dirasakan juga oleh Anas, 29 tahun, yang kembali ke kampung halamannya setelah merantau ke Kalimantan. Dengan meningkatnya kunjungan di Rammang-Rammang, ia memutuskan untuk menjalani kembali kehidupan di kampung dan kini menarik perahu sambil menjalankan usaha tambak ikan. Pendapatan Anas bervariasi, tergantung jumlah penumpang, dengan sebagian dari hasilnya digunakan untuk biaya operasional.
Kawasan Rammang-Rammang kini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, terutama antara bulan Oktober hingga akhir tahun. Keberadaan wisata telah memberikan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan ekonomi lokal, menjadikan perahu-perahu di dermaga sebagai simbol perubahan sosial dan ekonomi yang positif. Keberhasilan ini menunjukkan dampak signifikan dari mengembangkan potensi wisata terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.