[original_title]

Donatur Yahudi Terintimidasi, Tanggalkan Gerakan Pro-Israel

Syracusebroadband.org – Kasus pembunuhan aktivis Charlie Kirk mengejutkan publik setelah terungkap bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut, ia mengalami intimidasi dari donatur Yahudi. Kirk, yang dikenal sebagai pendukung kuat gerakan pro-Israel, ditembak mati di kampus Utah Valley University pada 10 September lalu saat memberikan pidato. Menurut informasi terbaru, ia sempat mengisyaratkan bahwa akan meninggalkan gerakan tersebut karena tekanan yang diterimanya.

Dalam pesan teks yang bocor dan telah dikonfirmasi oleh teman dekatnya, Kirk menyatakan ketidakpuasannya terkait situasi yang dihadapinya. “Saya tidak punya pilihan selain meninggalkan gerakan pro-Israel,” tulisnya. Pesan tersebut diungkap oleh Candace Owens, mantan kolega Kirk, yang menunjukkan bahwa ia merasa tertekan akibat penolakan seorang donatur utama yang merasa tidak setuju dengan keputusan Kirk untuk mendukung mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson.

“Saya baru saja kehilangan donatur Yahudi yang besar,” ungkap Kirk dalam pesan tersebut, merinci bahwa dampak finansialnya signifikan, yakni sekitar USD 2 juta per tahun. Ia juga mengungkapkan bahwa donatur-donatur tersebut mengusung stereotip yang menurutnya tidak adil. “Saya tidak bisa dan tidak akan dirundung seperti ini,” lanjutnya, menegaskan betapa beratnya situasi yang dihadapinya.

Kepergian Kirk dari gerakan pro-Israel, jika benar terjadi, akan menandai perubahan signifikan dalam pandangannya yang selama ini dikenal mendukung posisi tersebut. Kejadian pembunuhannya kini menyisakan banyak pertanyaan mengenai pengaruh dinamika internal dalam gerakan politik yang melibatkan sikap terhadap Israel. Keseluruhan fakta ini menambah kompleksitas dalam memahami konteks peristiwa yang tragis tersebut.

Baca Juga  Timnas Amputasi Indonesia Kalah dari Irak dalam Pertandingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top