29 Juni 2025 – Pemerintah menggelontorkan stimulus senilai Rp 24,4 triliun untuk periode Juni–Juli 2025 guna menjaga daya beli masyarakat dan meredam dampak inflasi. Stimulus ini diberikan melalui berbagai skema, termasuk bantuan sosial langsung dan diskon khusus transportasi.
Langkah ini diambil menyusul laporan lonjakan signifikan dalam belanja alat tulis kantor (ATK) yang mencapai Rp 44 triliun pada awal tahun 2025. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, tingginya pembelanjaan ATK ini merupakan dampak aktivitas ekonomi yang melonjak setelah masa libur panjang dan transisi kegiatan kembali ke kantor secara penuh.
“Pemerintah melihat adanya tekanan ekonomi terutama di sektor belanja kebutuhan operasional perkantoran yang melonjak tajam. Stimulus ini diharapkan membantu masyarakat dan pelaku usaha mempertahankan daya beli serta menjaga stabilitas harga,” jelas Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta.
Sejumlah ekonom mengapresiasi langkah pemerintah, menyebutnya sebagai respons yang tepat sasaran dan tepat waktu. Riza Fauzan, ekonom dari Universitas Indonesia, menilai kebijakan ini berpotensi efektif mendorong konsumsi domestik dalam jangka pendek, sekaligus mencegah lonjakan inflasi lebih lanjut.
Selain bantuan sosial langsung, diskon transportasi berupa potongan harga tiket moda transportasi umum akan segera berlaku di beberapa kota besar. Program ini diprediksi mampu meringankan beban biaya hidup sehari-hari yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kebijakan stimulus senilai Rp 24,4 triliun ini akan dipantau secara ketat untuk memastikan distribusinya berjalan lancil dan tepat sasaran, demi mencegah potensi penyalahgunaan dana.