24 July 2025 – Situasi di Gaza semakin memprihatinkan dengan ancaman kelaparan yang menghantui banyak warga. Israel secara resmi membantah tudingan bahwa mereka menjadi penyebab utama krisis pangan di wilayah tersebut, dan menyalahkan Hamas sebagai pihak yang menghalangi distribusi bantuan. Menurut pernyataan pemerintah Israel, kelompok tersebut telah menyita bantuan kemanusiaan yang seharusnya sampai kepada rakyat sipil.
Krisis ini menyusul laporan dari berbagai organisasi internasional yang memperingatkan semakin tingginya angka kelaparan akibat blokade yang berkepanjangan dan konflik yang terus berlanjut. Truk bantuan dari berbagai lembaga humaniter dilaporkan mandek di perbatasan, tidak dapat memasuki wilayah Gaza karena kebijakan yang ketat. Hal ini memperparah kondisi banyak keluarga yang bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.
Dalam liputan terbaru, dijelaskan bahwa dampak dari kelaparan ini adalah bencana kemanusiaan yang mengerikan. Banyak warga terlihat kelaparan dan tidak mendapatkan akses yang layak terhadap makanan dan layanan kesehatan. Sementara itu, Hamas juga menyerukan agar dunia internasional menanggapi situasi ini dengan tegas dan menggelar protes untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai kejahatan kelaparan.
Pernyataan dari sejumlah kontraktor yang terlibat dalam distribusi bantuan menambahkan bahwa mereka menghadapi kekerasan dari pihak-pihak tertentu saat mencoba memenuhi kebutuhan dasar warga. Pengamat memprediksi bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, dampaknya akan semakin parah, dengan konsekuensi jangka panjang bagi masyarakat di Gaza.
Dengan situasi yang semakin rumit, harapan untuk perbaikan masih tipis. Seruan untuk bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak diharapkan dapat mendapat perhatian lebih dari komunitas internasional.
