[original_title]

Dinamika Keamanan Jepang–China Menghadapi Sinyal Baru

Syracusebroadband.org – Insiden radar Okinawa mencerminkan eskalasi baru dalam dinamika keamanan antara Jepang dan China. Pesawat militer China, J-15, dituduh oleh Jepang telah mengunci radar mereka ke arah jet tempur F-15 Jepang di dekat Kepulauan Okinawa pada akhir pekan lalu. Situasi ini memicu respon tajam dari Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, yang berkomitmen untuk memberikan tanggapan yang “tenang namun tegas.” Takaichi menegaskan bahwa Jepang akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pengawasan maritim dan ruang udaranya, serta meningkatkan pemantauan terhadap aktivitas militer China.

Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengambil langkah diplomatik dengan memanggil Duta Besar China untuk menyampaikan ketidakpuasan terhadap insiden tersebut. Namun, pihak China langsung membantah tuduhan tersebut dan mengajukan protes balasan. Insiden ini terjadi di tenggara pulau utama Okinawa, di mana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengklaim tengah melakukan “latihan laut jauh.”

Kementerian Pertahanan Jepang mencatat sebanyak 100 kali lepas landas jet tempur dari kapal induk Liaoning milik China. Dalam laporan terbaru, pesawat J-15 dilaporkan mengarahkan radar pengendali tembakan pada F-15 Jepang dua kali, pertama pada pukul 16.32 dan kemudian dua jam setelahnya. Meskipun demikian, tidak ada konfirmasi visual terkait insiden tersebut, dan tidak dilaporkan adanya kerusakan atau korban.

Penguncian radar pengendali tembakan oleh pesawat militer dianggap sebagai tindakan paling berbahaya karena menunjukkan kemungkinan serangan, memaksa pesawat yang menjadi target untuk melakukan manuver penghindaran. Konteks insiden ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara di kawasan yang strategis ini.

Baca Juga  Webinar Gratis MNC Sekuritas: Strategi Trader Profesional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top