[original_title]

Petani Sulbar Harap Harga Pupuk Bersubsidi Diawasi Ketat

Syracusebroadband.org – Para petani di Provinsi Sulawesi Barat menyatakan harapan agar pengawasan distribusi pupuk bersubsidi diperketat, guna memastikan bahwa penurunan harga yang ditetapkan pemerintah dapat dirasakan langsung. Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Tani Sipempadagang Kabupaten Mamuju, Yusuf, pada Senin (26/10).

Kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen direspon positif oleh para petani. Yusuf menekankan bahwa meski penurunan harga sangat menggembirakan, pengawasan yang ketat di tingkat pengecer adalah kunci agar harga tersebut tidak disalahgunakan.

“Dengan turunnya harga, biaya produksi akan berkurang dan diharapkan harga beras juga dapat stabil, yang pada gilirannya dapat menguntungkan petani dan masyarakat,” ungkap Yusuf. Penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat sasaran menjadi harapan penting bagi petani, termasuk Risman, seorang petani dari Kecamatan Tobadak. Ia meminta agar mekanisme penyaluran benar-benar menjangkau wilayah pelosok, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya mengumumkan penurunan harga pupuk ini berlaku mulai Rabu (22/10). Untuk pupuk Urea, harga per kilogram turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800, sedangkan pupuk NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840. Penurunan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan nilai tukar petani dan kesejahteraan secara keseluruhan, serta meningkatkan produksi pertanian nasional pada tahun mendatang.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap agar sektor pertanian mendapatkan dorongan yang lebih kuat untuk mencapai hasil yang optimal, terutama dalam meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang pangan.

Baca Juga  NasDem NTT Rayakan HUT ke-14 dengan Donor Darah dan Sembako

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top