Jakarta, 20 Juni 2025 – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan resmi yang berlangsung pada 19–20 Juni 2025 di St. Petersburg, Rusia. Pertemuan ini menjadi momentum memperkuat hubungan bilateral kedua negara di tengah dinamika geopolitik global yang kompleks.
Pertemuan kedua pemimpin tersebut membahas berbagai agenda strategis, termasuk percepatan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara Indonesia dengan Eurasian Economic Union (EAEU), yang melibatkan Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgyzstan. Indonesia diperkirakan menandatangani kesepakatan FTA dengan EAEU pada akhir tahun ini, membuka peluang pasar lebih luas untuk produk unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, kopi, dan komoditas strategis lainnya.
Selain perdagangan, Prabowo dan Putin juga sepakat memperkuat kolaborasi di sektor pertahanan dan teknologi, dengan Rusia menyatakan kesiapan berbagi teknologi militer terbaru dengan Indonesia. Tak kalah penting, kedua negara juga sepakat mengeksplorasi potensi kerja sama pengembangan energi nuklir yang berkelanjutan untuk tujuan damai.
Menanggapi pertemuan ini, pengamat hubungan internasional dari Universitas Nasional Jakarta, Dr. Yudi Santoso, menyatakan optimismenya. “Kerja sama dengan Rusia menunjukkan keseimbangan Indonesia dalam politik luar negeri. Ini merupakan langkah strategis Indonesia untuk memperkuat posisi globalnya,” jelas Yudi.
Pertemuan bilateral ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara melalui kerja sama strategis yang saling menguntungkan, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai negara netral yang aktif menjalin hubungan internasional yang harmonis.