Syracusebroadband.org – Operasional Jembatan Kaca di kawasan wisata Gunung Bromo masih menunggu proses perizinan yang diperlukan. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan bahwa saat ini belum ada pihak yang mengajukan izin sebagai operator jembatan tersebut. Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa operator yang akan mengelola jembatan harus memiliki kemampuan khusus terkait keselamatan dan pemeliharaan bangunan.
Dokumen kepemilikan Jembatan Kaca telah diserahkan dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Kementerian Kehutanan melalui rapat koordinasi teknis. Penyerahan ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Rudi menekankan bahwa pengelolaan jembatan harus mematuhi regulasi dari pemerintah daerah di wilayah Probolinggo.
Meskipun Jembatan Kaca belum bisa diakses oleh publik, proses perawatan komponen jembatan tetap dilakukan dengan baik, didukung oleh pengawasan dari pihak kementerian. Jembatan yang menghubungkan Seruni Point ke area pemandangan ini memiliki panjang mencapai 120 meter dan ketinggian antara 80 hingga 100 meter.
Pengelolaan yang baik diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian alam sekaligus mendorong sektor pariwisata di Jawa Timur. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan terkait pengajuan permohonan izin dari calon operator jembatan. Proses perizinan diharapkan dapat segera dilakukan agar Jembatan Kaca mulai beroperasi dan memberikan kontribusi positif bagi pariwisata di daerah tersebut.