Syracusebroadband.org – Indonesia kembali mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus 2025, memberikan sinyal positif bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus ini didorong terutama oleh komoditas nonmigas seperti lemak dan minyak nabati, serta besi dan baja. Keberhasilan ini menjadi pendorong optimisme dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) menginformasikan bahwa inflasi pada bulan September tetap terjaga berkat konsistensi kebijakan moneter dan sinergi yang kuat antara bank sentral dan pemerintah dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Langkah-langkah strategis ini berkontribusi pada stabilitas ekonomi yang lebih baik di tengah dinamika pasar yang berfluktuasi.
Di sektor transportasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang merancang kebijakan stimulus untuk mendukung mobilitas masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Rencana ini mencakup insentif dan diskon tarif pada layanan transportasi umum, agar perjalanan saat liburan dapat lebih mudah dan terjangkau.
Lebih jauh, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa badan usaha swasta mulai mengajukan data mengenai rencana kuota impor bahan bakar minyak (BBM) untuk tahun 2026. Inisiatif ini menjadi langkah awal dalam perencanaan supply yang lebih terstruktur untuk menjaga ketersediaan energi.
Secara keseluruhan, perkembangan ini menunjukkan adanya langkah-langkah proaktif dari pemerintah dan instansi terkait untuk memitigasi tantangan ekonomi, sekaligus mempersiapkan daerah untuk masa-masa mendatang yang penuh harapan.
![Surplus Neraca Perdagangan dan Stimulus Transportasi Kemarin | syracusebroadband.org [original_title]](https://syracusebroadband.org/wp-content/uploads/2025/10/kinerja-neraca-perdagangan-periode-januari-juli-2615917.jpg)