Site icon syracusebroadband.org

Gedung Putih Kecewa Trump Tidak Dapat Hadiah Nobel Perdamaian

[original_title]

Syracusebroadband.org – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyatakan keinginannya untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian, yang menjadi sorotan setelah klaimnya bahwa ia telah berhasil menyelesaikan delapan konflik global. Dalam penjelasannya, Trump menegaskan bahwa pencapaiannya mencakup beberapa konflik, termasuk perang di Gaza, selama masa jabatannya yang pertama dan kedua.

Beberapa konflik yang dipaparkan oleh Trump dianggap lebih sebagai perjanjian sementara daripada kesepakatan perdamaian yang menyeluruh. Meskipun ia terlibat dalam beberapa ketegangan, seperti perang singkat antara Israel dan Iran pada awal tahun ini, banyak pihak meragukan efektivitas dari klaim penyelesaiannya. Contohnya, Trump menyebutkan perannya dalam meredakan ketegangan antara India dan Pakistan, namun pihak India meremehkan kontribusinya dalam hal tersebut.

Lebih lanjut, konflik yang berhubungan dengan ketegangan antara Mesir dan Ethiopia mengenai Bendungan Grand Ethiopian Renaissance pun tidak menunjukkan hasil yang signifikan, meskipun Trump mengklaim mempunyai pengaruh di sana. Selain itu, kesepakatan antara Serbia dan Kosovo yang diusungnya saat masa jabatan pertama juga masih dipertanyakan, karena banyak ketentuan di dalamnya yang belum disetujui.

Respon dari Gedung Putih muncul ketika juru bicara Steven Cheung mengkritik Komite Nobel yang tidak memilih Trump untuk penghargaan tersebut. Pernyataan ini menambahkan dimensi baru dalam perdebatan mengenai apakah klaim Trump tentang pengaruhnya di kancah internasional layak untuk diakui dengan penghargaan bergengsi semacam Nobel Perdamaian.

Exit mobile version