Syracusebroadband.org – Penanganan banjir di Kabupaten Bekasi terus dilakukan oleh Tim Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB bersama sejumlah instansi terkait. Dalam upaya mengatasi masalah ini, BNPB mengumumkan pentingnya normalisasi dan penguatan tanggul untuk mencegah banjir susulan.
Dalam pemantauan terbaru, terlihat penurunan tinggi muka air di wilayah terdampak, diikuti oleh progres signifikan dalam pembersihan dan penguatan tanggul. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan dengan melibatkan beberapa langkah krusial. Langkah-langkah tersebut mencakup pembendungan di Pintu Air BSH 0, normalisasi darurat, peninggian tanggul di kedua sisi sungai, pembersihan sampah, serta penambalan tanggul yang jebol.
Proses ini dilakukan secara kolaboratif antara BNPB, BBWS Citarum, BPBD Kabupaten Bekasi, TNI, dan masyarakat setempat. Rapat evaluasi yang dipimpin oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Bekasi dan dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintah juga menegaskan pentingnya percepatan normalisasi sungai dan penguatan tanggul untuk mencegah luapan air lebih lanjut.
Saat ini, BNPB dan BBWS telah berhasil melaksanakan normalisasi darurat Sungai Srengseng Hilir sepanjang 300 meter dan melakukan penyaluran pasir untuk penguatan tanggul sementara. Ketinggian air sungai menunjukkan penurunan, dan kondisi Pintu Air BSH 0 kini dalam keadaan aman. Meski banyak lahan pertanian di Kecamatan Sukakarya sudah mulai surut, sekitar 50 hektare masih terendam. Upaya terus dilakukan untuk menangani kondisi ini dengan segera.
![BNPB Ajak Normalisasi dan Perkuat Tanggul Cegah Banjir Bekasi | syracusebroadband.org [original_title]](https://syracusebroadband.org/wp-content/uploads/2025/11/bnpb-dorong-normalisasi-dan-penguatan-tanggul-untuk-atasi-banjir-kabupaten-bekasi-irt.jpg)