22 July 2025 – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajak para penggilingan padi untuk berkolaborasi dalam penambahan cadangan beras. Upaya ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi panen gadu yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Agustus 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Arief menegaskan bahwa panen gadu adalah fase panen besar kedua setelah panen raya yang biasanya terjadi pada Maret-April, meski volumenya lebih kecil. Momen tersebut dianggap penting untuk meningkatkan stok beras di gudang-gudang Bulog, sehingga intervensi harga di pasar dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras diperkirakan akan meningkat pada bulan Agustus. Sementara itu, produksi beras yang tercatat 2,22 juta ton pada bulan Juni diprediksi meningkat menjadi 3,07 juta ton pada bulan Agustus. Sementara itu, hingga Juli 2025, stok beras pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog telah melampaui 4 juta ton.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada bulan Agustus diproyeksikan mengalami peningkatan. Dari angka sebelumnya yang tercatat 2,22 juta ton pada Juni, diperkirakan produksi di Agustus akan mencapai 3,07 juta ton. Hingga Juli 2025, cadangan beras pemerintah yang ada di gudang Bulog tercatat mencapai lebih dari 4 juta ton.
Sebagai langkah strategis, pemerintah telah menerapkan dua intervensi perberasan untuk menjaga keseimbangan harga di pasar. Upaya intervensi pertama dilakukan melalui penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah, dengan jumlah penerima lebih dari 18 juta jiwa. Intervensi kedua dijalankan lewat program pengendalian pasokan dan harga pangan, dengan sasaran distribusi beras sebanyak 1,3 juta ton sepanjang Juli hingga Desember 2025.
