Syracusebroadband.org – Banjir besar di enam negara Asia menyebabkan lebih dari 1.250 orang tewas, dengan banyak lainnya masih hilang. Bencana ini terjadi akibat badai tropis dan hujan deras yang melanda Asia Selatan dan Asia Tenggara dalam beberapa hari terakhir. Wilayah yang terdampak termasuk Indonesia, Sri Lanka, dan Thailand, di mana dua siklon serta satu topan turut memicu banjir dan longsor yang parah, menyebabkan kota dan desa tertimbun lumpur.
Di Sri Lanka, keadaan darurat diumumkan setelah lebih dari 1,1 juta orang mengungsi akibat bencana ini. Sampath Kotuwegoda, direktur jenderal Pusat Penanggulangan Bencana, menyatakan bahwa negara tersebut tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang bersejarah. Di Indonesia, terutama di Provinsi Sumatera Utara, jurnalis Jessica Washington menyaksikan berbagai tanah longsor yang mengganggu akses transportasi.
Faktor pemicu bencana ini diakui sebagai perubahan iklim yang mengakibatkan hujan ekstrem di berbagai belahan Asia Selatan dan Tenggara. Menurut Steve Turton, profesor geografi lingkungan di Central Queensland University, curah hujan yang tinggi telah membuat masyarakat kesulitan menghadapi cuaca buruk, yang berakibat pada tanah longsor wajar terjadi pada banyak wilayah, termasuk di Filipina, di mana Topan Koto menyebabkan banjir bandang.
Meskipun badai-badai tersebut tidak termasuk dalam kategori berkecepatan tinggi, intensitas hujan yang tinggi tetap menjadi ancaman serius. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak perubahan iklim pada cuaca ekstrem dan mengambil langkah pencegahan di masa akan datang. Upaya pemulihan di seluruh wilayah dijadwalkan akan memakan waktu berminggu-minggu, menuntut kerjasama internasional dalam menghadapi dampak bencana ini.
![Banjir Besar Tewaskan 1.250 Orang di Enam Negara Asia | syracusebroadband.org [original_title]](https://syracusebroadband.org/wp-content/uploads/2025/12/1250-orang-tewas-akibat-banjir-besar-di-6-negara-asia-apa-penyebabnya-akx.jpg)