Site icon syracusebroadband.org

Indonesia Buka 2.400 Toko Ritel Baru di Filipina: Dampak dan Potensi

Indonesia Buka 2.400 Toko Ritel Baru di Filipina: Dampak dan Potensi | Internasional

Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menginformasikan bahwa Indonesia kini telah membuka 2.400 toko ritel di Filipina. Langkah ini menjadi awal untuk merambah ke negara-negara lain di Asia, seperti Bangladesh dan Malaysia. Menurut Budi, keberadaan toko ritel ini, yang dikelola oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), berpotensi meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia.

Dalam peluncuran Hari Ritel Nasional 2025 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Budi menyatakan bahwa kehadiran banyak toko ritel di luar negeri akan turut memperkenalkan dan mempromosikan produk dalam negeri yang dijual di luar. “Ini adalah bagian dari strategi ekspor jasa kita,” ujarnya. Ia menekankan bahwa pemerintah berkomitmen tidak hanya pada ekspor barang, tetapi juga jasa, yang sebagian besar datanya berasal dari Indonesia.

Ketua Umum Aprindo, Solihin, menjelaskan bahwa toko-toko di Filipina memiliki desain dan konsep yang mirip dengan yang ada di Indonesia. Toko-toko ini sudah berdiri selama satu dekade dan terus mengalami perkembangan, dengan sebagian besar produk yang dijual berasal dari Indonesia. Solihin menambahkan bahwa saat ini Aprindo sedang dalam persiapan untuk membuka toko di Bangladesh.

Ia juga mencatat bahwa saat memasuki pasar baru, mereka harus melibatkan mitra lokal agar dapat mengadaptasi kondisi di negara tersebut. Dengan demikian, meski saat ini sudah ada 2.400 gerai, rencana ekspansi ke Bangladesh akan dilakukan secara bertahap. Keberhasilan strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.

Exit mobile version