09 Agustus 2025 – Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam periode 2013 hingga 2024. Hal ini diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Ekonomi Kreatif bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur, Septriana Tangkary, dalam sebuah kuliah umum di Universitas Negeri Padang pada Sabtu lalu.
Menurut data dari Kementerian Ekonomi Kreatif, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mengalami lonjakan dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,47 juta orang pada 2024. Dengan demikian, kenaikan jumlah tenaga kerja ini mencapai sekitar 89 persen. Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga mencatatkan kontribusi nilai tambah yang meningkat 119 persen, dari Rp700 triliun menjadi Rp1.532 triliun dalam periode yang sama.
Dalam hal ekspor, sektor ini pun menunjukkan pertumbuhan positif sekitar 67 persen, dari 15 miliar dolar AS menjadi 25,10 miliar dolar AS. Dalam upaya memperkuat pengembangan ekonomi kreatif, Kementerian Ekraf telah mengidentifikasi 15 provinsi sebagai daerah prioritas. Provinsi yang terpilih antara lain Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, dan Bali, berdasarkan beberapa kriteria seperti PDRB ekonomi kreatif dan indeks kompetitif digital.
Kementerian berencana melakukan sejumlah intervensi untuk mendukung percepatan pengembangan di provinsi-provinsi tersebut. Langkah yang diambil mencakup penguatan data untuk mengevaluasi dampak kebijakan, dukungan terhadap kelembagaan, serta pembangunan infrastruktur yang memfasilitasi ruang kreatif. Semua upaya ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing daerah.
